![]() |
Foto: Sebuah kapal kargo terlihat di pelabuhan kontainer di kota Yantai di provinsi Shandong, China timur, Minggu, 30 Maret 2025. (AP) |
China dilaporkan telah menyusun daftar produk asal Amerika Serikat (AS) yang dikecualikan dari tarif bea masuk sebesar 125%. Kebijakan ini disampaikan secara tertutup kepada sejumlah perusahaan, menurut dua sumber yang mengetahui kebijakan tersebut. Langkah ini dinilai sebagai strategi pemerintah Beijing untuk mengurangi dampak dari ketegangan perdagangan dengan AS.
Mengutip laporan Reuters pada Rabu, 20 Januari 2025, produk-produk yang mendapat pembebasan tarif termasuk jenis obat-obatan tertentu, microchip, dan mesin pesawat. Pemerintah China juga dikabarkan meminta perusahaan-perusahaan untuk mengajukan daftar barang yang menurut mereka perlu dibebaskan dari tarif.
Pendekatan tertutup ini memungkinkan Beijing untuk mempertahankan sikap kerasnya di depan publik—yakni bersikeras akan terus melawan kebijakan AS selama tarif sebesar 145% masih diberlakukan—sekaligus membuat penyesuaian praktis di balik layar demi meredakan tekanan terhadap sektor bisnis.
Meski daftar lengkap produk yang dibebaskan tidak diumumkan secara terbuka, beberapa perusahaan menyatakan telah menerima pemberitahuan langsung dari otoritas. Seorang sumber dari perusahaan farmasi yang menjual produk buatan AS di China menyebutkan bahwa pihaknya dihubungi oleh pemerintah setempat di Shanghai Pudong dan diberi tahu tentang keberadaan daftar pembebasan tarif tersebut. Perusahaan itu sebelumnya telah mengajukan permohonan pengecualian karena ketergantungannya pada teknologi dari AS.
“Kami masih memerlukan banyak teknologi dari AS,” ujar sumber tersebut.
Sumber lain menambahkan bahwa beberapa perusahaan telah diarahkan untuk menghubungi otoritas secara langsung guna mengecek apakah produk impor mereka memenuhi syarat untuk pembebasan tarif.
Selain itu, pembebasan tarif juga dilaporkan mencakup produk etana dari AS. Pengolahan etana di China sangat bergantung pada pasokan dari Amerika, dan sejumlah pelaku industri telah mengajukan permintaan pembebasan ke pemerintah China.